Leukemia: Gangguan pada Sel Darah Putih

Sharon Lullaby

Leukemia adalah sekelompok penyakit kanker yang dimulai di sel darah putih (leukosit) dan mempengaruhi produksi serta fungsi normal sel darah putih di dalam tubuh. Pada leukemia, sel darah putih yang diproduksi dalam sumsum tulang menjadi abnormal dan berkembang secara tidak terkendali. Sel-sel ini tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi, dan seiring berjalannya waktu, mereka dapat mengganggu produksi sel darah lain (sel darah merah dan trombosit), yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Penyebab Leukemia
Leukemia adalah kondisi yang disebabkan oleh mutasi genetik dalam sel-sel darah putih, yang menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Penyebab pasti dari mutasi ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan leukemia:

Faktor Genetik dan Keturunan
Meskipun kebanyakan kasus leukemia tidak diwariskan, beberapa faktor genetik dapat meningkatkan risiko. Misalnya, kelainan genetik seperti Down syndrome atau kelainan genetik tertentu dapat meningkatkan risiko leukemia.

Paparan Radiasi
Paparan radiasi tinggi, seperti yang terjadi pada terapi radiasi untuk kanker lain, dapat merusak DNA dalam sel-sel sumsum tulang dan meningkatkan risiko leukemia.

Paparan Bahan Kimia
Paparan terhadap bahan kimia berbahaya seperti benzena (yang ditemukan dalam bahan bakar, asap rokok, dan beberapa produk industri) dapat meningkatkan risiko leukemia.

Infeksi Virus
Beberapa infeksi virus, seperti virus Epstein-Barr (EBV) atau virus leukemogenik manusia, dapat berkontribusi pada perkembangan leukemia.

Kondisi Medis Lain
Beberapa kondisi medis, seperti gangguan darah tertentu atau sindrom imunodefisiensi, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan leukemia.
Jenis-jenis Leukemia
Leukemia dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat dan seberapa cepat penyakit tersebut berkembang. Berdasarkan hal tersebut, leukemia dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

Leukemia Akut
Leukemia akut berkembang dengan cepat karena sel-sel darah putih abnormal belum matang dan memperbanyak diri secara pesat. Karena perkembangannya yang cepat, gejalanya biasanya muncul secara mendalam dan tiba-tiba.

    Leukemia Akut Limfoblastik (ALL): Ini adalah jenis leukemia yang mempengaruhi sel limfosit, salah satu jenis sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. ALL lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.

    Leukemia Akut Mieloblastik (AML): Jenis leukemia ini mempengaruhi sel mieloid, yang bertanggung jawab untuk membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. AML lebih sering terjadi pada orang dewasa dan biasanya berkembang lebih cepat.

    Leukemia Kronis
    Leukemia kronis berkembang lebih lambat, dan sel-sel leukemia lebih matang, meskipun masih tidak berfungsi dengan baik. Karena perkembangannya yang lebih lambat, gejala dapat muncul secara bertahap dan tidak terlalu terasa pada tahap awal.

      Leukemia Kronis Limfositik (CLL): CLL mempengaruhi sel limfosit matang, sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. CLL biasanya berkembang perlahan dan sering kali ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan darah rutin.

      Leukemia Kronis Mielogenus (CML): CML terjadi ketika ada masalah dalam sel mieloid yang mempengaruhi produksi sel darah putih. CML biasanya berkembang dengan perlahan di tahap awal, tetapi dapat menjadi lebih agresif seiring waktu.

      Gejala Leukemia
      Gejala leukemia bervariasi tergantung pada jenis leukemia dan sejauh mana penyakit berkembang, tetapi beberapa gejala umum dari leukemia termasuk:

      Gejala Umum
      Kelelahan atau rasa lemah yang berlebihan.
      Demam dan berkeringat, terutama pada malam hari.
      Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
      Nyeri tulang atau sendi.
      Pucat atau kulit tampak lebih pucat.

      Gejala Terkait dengan Penurunan Sel Darah Merah
      Kelelahan dan sesak napas akibat penurunan kadar sel darah merah yang mengangkut oksigen.
      Pusing atau sakit kepala.
      Kulit atau gusi pucat akibat anemia (kekurangan sel darah merah).

      Gejala Terkait dengan Penurunan Sel Trombosit
      Mudah memar dan perdarahan yang lama tidak berhenti (misalnya, mimisan, gusi berdarah).
      Pendarahan berlebihan dari luka kecil.

      Gejala Terkait dengan Peningkatan Sel Darah Putih Abnormal
      Pembesaran limpa atau hati (splenomegali atau hepatomegali).
      Infeksi berulang atau gejala infeksi yang lama sembuh.
      Lumpuh atau kesulitan bernapas akibat infiltrasi sel kanker ke dalam organ tubuh.
      Diagnosis Leukemia
      Diagnosis leukemia dimulai dengan pemeriksaan fisik dan riwayat medis yang lengkap. Untuk memastikan diagnosis leukemia, tes darah dan prosedur lainnya mungkin diperlukan, seperti:

      Tes Darah Lengkap (CBC)
      Pemeriksaan darah untuk melihat jumlah dan jenis sel darah. Dalam leukemia, biasanya terdapat jumlah sel darah putih yang sangat tinggi dengan adanya sel darah putih abnormal.

      Biopsi Sumsum Tulang
      Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang (biasanya dari tulang panggul) untuk melihat apakah terdapat sel-sel leukemia yang berkembang di sana.

      Tes Sitogenetik
      Tes ini memeriksa kelainan kromosom dalam sel darah untuk menentukan jenis dan subtipe leukemia, seperti translokasi kromosom yang terjadi pada beberapa jenis leukemia, seperti CML.

      Tes Lainnya
      Tes seperti imunofenotipik atau analisis molekuler dapat digunakan untuk menganalisis lebih lanjut mengenai sifat sel leukemia dan menyesuaikan pengobatan.
      Pengobatan Leukemia
      Pengobatan leukemia sangat bergantung pada jenis leukemia, usia pasien, kesehatan umum, dan stadium penyakit. Pilihan pengobatan utama untuk leukemia meliputi:

      Kemoterapi
      Kemoterapi adalah pengobatan utama untuk leukemia yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan dalam beberapa tahap, termasuk induksi (untuk menghilangkan sel kanker) dan konsolidasi (untuk mencegah kekambuhan).

      Terapi Radiasi
      Radiasi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor atau untuk mengatasi penyebaran leukemia ke bagian tubuh lainnya, seperti otak atau tulang.

      Transplantasi Sel Punca (Stem Cell Transplantation)
      Juga dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang, prosedur ini menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sel punca sehat yang berasal dari donor.

      Terapi Targeted
      Terapi ini menggunakan obat-obatan yang dirancang untuk menyerang bagian spesifik dari sel kanker, seperti protein atau jalur molekuler tertentu yang mendukung pertumbuhan sel kanker.

      Imunoterapi
      Imunoterapi mengaktifkan sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan sel-sel leukemia. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan antibodi atau vaksin untuk meningkatkan respons imun.

      Obat Penghambat Tyrosine Kinase (khusus untuk CML)
      Obat seperti imatinib dapat digunakan untuk mengobati leukemia mielogenus kronis (CML) dengan menghambat enzim yang menyebabkan pertumbuhan sel leukemia.
      Prognosis
      Prognosis (perkiraan hasil) untuk pasien leukemia bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis leukemia, stadium penyakit, usia pasien, dan respon terhadap pengobatan. Leukemia akut biasanya lebih agresif dan memerlukan pengobatan intensif, sementara leukemia kronis berkembang lebih lambat dan bisa terkendali dengan pengobatan jangka panjang.

      Leave a Comment